Mataram NTB - UIN Mataram merupakan kampus Islam terkemuka di wilayah Indonesia bagian timur. Dimana satu-satunya Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri yang berada di NTB dengan letak geografis yang begitu kuat agensi peradabannya, diapit oleh Bali yang penduduknya mayoritas beragama Hindu, dan sebelah timur ada NTT yang penduduknya mayoritas beragama Katolik. Sehingga UIN Mataram berada pada kutub tengah sebuah khas perbedaan keyakinan beragama.
Pada momentum Wisuda ke 43 UIN Mataram yang dilaksanakan tepat pada Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 Hijriyyah atau 30 Juli 2022 bertempat di Auditorium UIN Mataram Kampus 2 Jempong. 30/7/2022
Baca juga:
STTAL Ciptakan Prototipe Drone Dua Media
|
Momentum Wisuda ini berjalan dengan penuh khidmat, serta dibanjiri oleh ribuan para keluarga calon wisudawan/i UIN Mataram dari Sarjana S1, Magister S2, dan Doktor S3. Hal yang unik dari Wisuda ke 43 ini adalah diantara semua peserta wisuda ada salah satu calon wisudawati yang beragama Hindu atas nama Ni Ketut Mayoni, salah seorang Mahasiswa Program S2 dengan Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI).
Melalui via chat WA Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Kurikulum UIN Mataram Bapak Prof. Dr. H. Adi Fadli membenarkan hal demikian, serta menjelaskan bahwa UIN Mataram secara spirit sudah sepakat membangun jembatan ilmu pengetahuan yang interdisipliner, serta intraktif dengan segala wawasan keilmuan yang lain.
Baca juga:
IPLM Provinsi NTB Masuk 10 Besar Tahun 2021
|
"UIN Mataram sudah menjadi role of model sebuah jembatan peradaban keilmuan. Intraktif dalam membangun interdisipliner keilmuan!" tuturnya.
Adi Fadli juga menerangkan bahwa adanya Mahasiswa non muslim pada Wisuda UIN Mataram kemarin itu sebagai bukti bahwa citra Islam harus mampu menarik simpatik dari saudara-saudara kita yang non muslim, guna membangun intraksi keagamaan yang konstruktif dalam bingkai Pancasila dan NKRI.
"Wisudawati yang beragama Hindu tersebut mencitrakan ada daya simpatik spirit keagamaan dalam bingkai Pancasila dan NKRI." pungkasnya.
Spirit ini sejalan dengan semangat moderasi beragama yang dicanangkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia guna membangun harmonisasi antar umat beragama, maupun intern umat beragama.(Adb)